SMP NEGERI 2 KADEMANGAN

TERWUJUDNYA SEKOLAH YANG UNGGUL, DALAM PRESTASI, BERDISIPLIN YANG TINGGI, BERBUDAYA DENGAN WAWASAN IMTAQ

KAMADA CITRA MANDIRI

cerdas terampil dan mandiri

Junior High School

realization superior schools, in progress, the high disciplined, cultured with insight imtaq

ALamat :

Jl. Sadewo No.74 Kel. Kademangan Kab. Blitar

Tut wuri handayani

dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan

Friday, November 25, 2011

SEJARAH SMP NEGERI 2 KADEMANGAN



1991-1992
Tepatnya tanggal 5 Mei 1991 berdiri SMP negeri yang bertempat di kelurahan kademangan yang diberi nama SMP Negeri 2 Kademangan.
SMP Negeri 2 Kademangan dibuka oleh Kepala SMP Negeri 1 Kademangan yang bernama Bapak Sayuti, BA, SMP Negeri 2 Kademangan mengambil tenaga guru dan administrasi dari SMP Negeri 1 Kademangan diantaranya 14 guru 4 pegawai. Pada tahun tersebut sudah memiliki 3 kelas dengan jumlah siswa 120 siswa
SMP Negeri 2 Kademangan dibuka dengan tanah seluas 8610 m2 dan didirikan bangunan berupa 6 ruang kelas, 1 gedung untuk ruang guru, tenaga administrasi dan ruang Kepala Sekolah. Selain itu 1 gedung untuk ruang laboratorium, 1 gedung untuk perpustakaan

1992-1997
Setelah lebih kurang 1 tahun Bapak Sayuti, BA mewarnai SMPN 1 Kademangan di gantikan oleh Kepala sekolah baru, juga dari SMP Negeri 1 Kademangan yaitu Bapak Asodur Rofik. Bapak Asodur Rofik pun pun juga hanya kurang dari 1 tahun berada di SMP Negeri 2 Kademangan, kemudian digantikan oleh Bapak Setijadi, BA. Pada masa beliau ini SMP Negeri 2 Kademangan mulai mampu berdiri sendiri dan mempunyai NIS yaitu 200.270 sejak tahun 1993 dan pertambahan jumlah siswa menjadi 5 kelas.
Bapak Setiyadi mengabdi di SMP Negeri 2 Kademangan pada tahun 1993 sampai tahun 1997, beliau mengakhiri masa pengabdiannya karena purna tugas

1997-2003
tahun 1997 sampai tahun 2003. SMP Negeri 2 Kademangan di pimpin oleh Bapak Nyomo Lukas Antonius. Masa ini perkembangan fisik berupa gedung dan penerimaan siswa baru menjadi meningkat pesat, penerimaan siswa baru bertambah menjadi 7 kelas dan pembanguanan sebuang gedung Serba Guna yang megah terletak di paling depan SMP Negeri 2 Kademangan menjadi wajah kekokohan SMP Negeri 2 Kademangan
Akhirnya pada tahun 2003 Bapak Nyomo Lukas Antonius mengakhiri pengabdiannya di SMP Negeri 2 Kademangan digantikan oleh Bapak Parwono Arisandi, S.Pd, M.Pd, tepatnya tanggal 24 Oktober 2003

2003 - 2008
Masa ini Kegiatan EksKul SMP Negeri 2 Kademangan mulai berkembang, kegiatan EksKul antaranya; Olah Raga, Kesenian (Tari, Tembang, Baca Puisi, Musik) Pramuka, PMR, KIR, dan lain-lain setiap tahun meraih kejuaraan baik di tingkat kecamatan, kabupaten, dan profinsi. Perkembangan Fisik SMP Negeri 2 Kademangan bertambah diantaranya: ruang kelas menjadi 21 , 1 ruang laboratorium IPA, 1 Laboratorium Biologi, Laboratorium Komputer, Ruang Kesenian, Perpustakaan, Musolah, Ruang UKS, Ruang BP/BK
Akhirnya pada tahun 2008 Bapak Parwono Arisandi, S.Pd, M.Pd mengakhiri pengabdiannya di SMP Negeri 2 Kademangan digantikan oleh Bapak LUHUR SEJATI, M.Pd ,

2008-2009
Sifat nya yang tegas dan disiplin Bapak LUHUR SEJATI, M.Pd memberikan sebuah tantangan bagi Guru dan Karyawan untuk mengefektifkan kerja dalam mendidik siswa. Terjadi perubahan yang banyak di semangat kerja Guru dan Karyawan, kedisiplinan siswa. Sebuah kebijakan yang dimana siswa dimasukan pondok dalam satu tahun 2 kali menjadikan siswa lebih tenang menghadapai pelajaran. Untuk guru dan karyawan diberikan kursus komputer guna peningkatan mutu pendidik.

Monday, November 14, 2011

Maskot SEA Games 2011



Maskot SEA Games 2011 - Tak lama lagi pekan olahraga se Asia Tenggara dimulai, namun sudah tahukah anda tentang sejarah dan maksud dari maskot SEA Games 2011 yang dilambangkan oleh 2 ekor komodo.

Dua komodo tersebut bernama Modo dan Modi. Komodo hidup dan berkembang di wilayah Kepulauan Timur Indonesia selama jutaan tahun, namun demikian keberadaan Komodo baru diketahui umat manusia kira 100 tahun yang lalu.

Bisa tumbuh hingga panjang 3 meter dengan berat sekitar 130an kg, Komodo adalah kadal terbesar yang hidup di bumi. Komodo memiliki ciri khas kepala rata dengan hidung bundar, kulit kasar, kaki tertekuk, dan buntut panjang dan berotot.

Maskot SEA Games 2011


Populasi komodo stabil di bilangan 3000 hingga 5000 di wilayah Pulau Komodo, Gila motang, Rinca, dan Flores. Namun kesulitan Komodo betina dalam mengeram telurnya, penyelundupan, gangguan manusia, dan bencana alam mengakibatkan satwa ini mengalami kepunahan.

Atas dasar Komodo adalah satwa langka dunia dan juga merupakan kebanggaan Indonesia, Modo dan Modi, figure mascot resmi SEA Games 2011 ini dikembangkan. Modo dan Modi sebagai mascot resmi SEA Games 2011 mempunyai kepribadian pekerja keras, jujur, adil, ramah, bersahabat, dan sportif. Sifat Modo dan modi yang serba positif dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia ini diharapkan dapat melestarikan keharmonisan kerjasama dan persahabatan sesama negara peserta SEA Games.

Pembukaan SEA Games 2011



Video Pembukaan SEA Games 2011 | Bagi sobat yang ketinggalan Video Pembukaan SEA Games 2011 di sini saya sediakan Video Pembukaan SEA Games 2011 untuk sobat,Pembukaan acara SEA Games 2011 baru saja selesai digelar dengan acara yang spektakuler meriah. Presiden SBY hadir untuk membuka secara resmi SEA Games ke 26 di Stadion Gelora Sriwijaya di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Bagi Anda yang telah menontonnya mungkin berdecak kagum dengan suguhan acaranya yang luar biasa.

pembukaan sea games 2011
Banyak mantan atlet profesional Indonesia yang ikut serta memeriahkan acara pembukaan SEA Games 2011 tersebut. Sebutlah Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, Richard Sambera dan masih banyak lainnya. Dimulai pukul 19:00 waktu Indonesia Barat pergelaran dimulai dengan penampilan Agnes Monica dan para artis Indonesia lainnya termasuk Afgan dan Joy Tobing.

pembukaan sea games 2011 palembang
Bagi kamu yang tertinggal menonton acara tersebut setidaknya hingga saat ini ada dua video yang bisa sobat saksikan sekarang.



berikut Video Video Pembukaan SEA Games 2011



dan Video Opening CEREMONY SEA Games 2011



Semoga Bermanfaat







Sumber ;m-wali.blogspot.com

Pulau Komodo 7 Keajaiban Dunia



Yayasan New7Wonders akhirnya mengumumkan tujuh lokasi keajaiban dunia untuk kategori alam. Di antara nama-nama di dalam daftar pemenang sementara ada Pulau Komodo. Selamat!

Dalam situs resmi New7Wonders, Sabtu (12/11/2011) dinihari, tertulis pengumuman bahwa nama-nama yang tercantum adalah daftar 7 keajaiban dunia sementara berdasarkan pada perhitungan suara pada 11/11/2011. Ada kemungkinan perubahan pemenang dari daftar yang ada sekarang dengan pemenang sesungguhnya nanti.

Peringkat yang dimunculkan juga berdasarkan abjad. Bukan atas dasar peringkat jumlah perolehan suara yang dikumpulkan.

Pihak panitia saat ini masih memeriksa, menghitung dan memverifikasi secara independen jumlah perolehan suara yang masuk. Pemenang resmi akan diumumkan dan dikonfirmasi pada awal tahun 2012.

Berikut ketujuh daftar 7 keajaiban dunia versi New7Wonders berdasarkan abjad:

1) Amazon
2) Halong Bay
3) Iguazu Falls
4) Jeju Island
5) Komodo
6) Puerto Princesa Underground River
7) Table Mountain

sumber : news.n7w.com

Sunday, November 13, 2011

"Ibu Soed" pencipta 480 lagu Anak-Anak



Saridjah Niung (lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Maret 1908 - meninggal tahun 1993 pada usia 85 tahun; lebih dikenal sebagai Saridjah Niung Bintang Soedibjo setelah menikah dan lebih dikenal dengan nama Ibu Soed) adalah seorang pemusik, guru musik, pencipta lagu anak-anak, penyiar radio, dramawan dan seniman batik Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakan Ibu Soed sangat terkenal di kalangan pendidikan Taman Kanak-kanak Indonesia.



Ibu Soed atau juga dikenal dengan nama Ibu Kausur adalah salah seorang pencipta lagu anak-anak. Karirnya ini sudah dimulai bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Menurutnya ia sangat tergerak karena dulu anak-anak Indonesia kurang berbahagia. Alangkah indahnya kalau mereka dapat menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Ia sendiri kesal karena harus mengajarkan murid-murid Indonesia, lagu berbahasa Belanda.

Kemudian terlintaslah gagasan untuk membuat lagu-lagu untuk mereka. Tujuannya tidak lain ialah untuk memberikan kegembiraan kepada anak-anak, kemampuan berimajinasi, sehingga pada akhirnya dapat mencipta dan bekerja. Lagu-lagu Ibu Soed, menurut Pak Kasur, mempunyai semangat patriotisme yang tinggi.


Sebagai contoh patriotisme tampak dalam lagunya yang berjudul Berkibarlah Benderaku. Lagu itu diciptakan beliau ketika melihat kegigihan Yusuf Ronodipuro, seorang pimpinan RRI pada tahun-tahun pertama Indonesia. Yusuf menolak menurunkan Sang Saka Merah Putih yang sedang berkibar di kantornya, walaupun dalam ancaman senjata api.

Beberapa lagu lainnya antara lain: "Hai Becak", "Burung Ketilang, dan Kupu-Kupu. Ketika genting rumah sewaannya dulu, di Jalan Kramat, Jakarta, bocor, ia membuat lagu Tik Tik Bunyi Hujan....

Kebisaannya di bidang musik sebagian didapatnya dari ayah angkatnya, Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer, seorang pensiunan Wakil Ketua Ketua Hooge Rechtshof (Kejaksaan Tinggi) di Jakarta, yang selanjutnya menetap di Sukabumi (seorang indo-Belanda -- beribukan keturunan Jawa ningrat -- Ibu Soed dibiasakan mencintai bangsanya).

Ibu Soed turut mengiringi Indonesia Raya melalui biola saat lagu itu pertama kali dikumandangkan di Gedung Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928. Waktu itu ia sudah menjadi Nyonya Bintang Soedibio (almarhum, meninggal 1954). Di tahun-tahun perjuangan, Ibu Soed juga bersahabat dengan Cornel Simanjuntak, Ismail Marzuki, Kusbini, dan tokoh nasionalis lain.

Ayahnya yang sebenarnya Mohamad Niung, pelaut asal Bugis yang kemudian menjadi pengawal Mr. Kramer. Saridjah lahir sebagai anak bungsu dari 13 bersaudara -- 11 di antaranya sudah meninggal.

Ibu Soed sekarang telah mencapai usia tuanya, hidup ditemani cucu dan buyut. Ia bertekad untuk tetap mencipta lagu dan membatik. Meskipun bukan pengusaha batik, tetapi ia ingin menghargai nilai seni di baliknya. Penerima Satya Lencana Kebudayaan ini juga biasa berolah raga jalan kaki, setiap pagi sekitar tiga kilometer.



Peran dalam pergerakan nasional Indonesia
Sebagai pemusik yang mahir memainkan biola, Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R. Supratman saat lagu itu pertama kali dikumandangkan dalam acara Sumpah Pemuda di Gedung Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928. Lagu-lagu patriotik yang diciptakannya diilhami peristiwa yang terjadi dalam acara bersejarah tersebut. Di tahun-tahun perjuangan, Ibu Soed juga bersahabat dengan Cornel Simanjuntak, Ismail Marzuki, Kusbini, dan tokoh-tokoh nasionalis lain.


Kontribusi Pada Musik Indonesia
Banyak lagu Ibu Soed yang menjadi lagu populer abadi, beberapa antara lain: Hai Becak, Burung Kutilang, dan Kupu-kupu. Ketika genting rumah sewaannya di Jalan Kramat, Jakarta, bocor, ia membuat lagu Tik Tik Bunyi Hujan. Lagu wajib nasional yang dia ciptakan adalah Berkibarlah Benderaku dan Tanah Airku. Lagu-lagunya yang lain banyak yang juga telah menjadi populer, a.l. Nenek Moyang, Lagu Gembira, Kereta Apiku, Lagu Bermain, Menanam Jagung, Pergi Belajar, Himne Kemerdekaan, dll.

Lagu-lagu Ibu Soed, menurut Pak Kasur, salah seorang rekannya yang juga tokoh pencipta lagu anak-anak, selalu mempunyai semangat patriotisme yang tinggi. Sebagai contoh, patriotisme terdengar sangat kental dalam lagu Berkibarlah Benderaku. Lagu itu diciptakan Ibu Soed setelah melihat kegigihan Jusuf Ronodipuro, seorang pimpinan kantor RRI menjelang Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947, dimana Jusuf menolak untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI, walaupun dalam ancaman senjata api pasukan Belanda.

Semangat cinta tanah air juga terukir sangat dalam di lagu Tanah Airku:




Dan juga lagu Merah Putih

Lagu Anak-Anak
Ibu Soed selalu menciptakan lagu khusus untuk anak-anak. Ia memperkirakan telah menciptakan lebih dari 200 lagu, walau hanya separuh yang bisa terselamatkan dan bertahan sampai sekarang. Jauh sebelum meninggal, Ibu Soed sempat mengungkapkan perasaannya yang menyayangkan bahwa lagu anak-anak sekarang telah menjadi serba komersil.

Berikut ini lirik lagu anak-anak Lagu Gembira ciptaan Ibu Soed:

Bernyanyi kita bernyanyi
Karena bergirang hati
Bersorak, bertepuk, berarak-arak
Bersorak, bertepuk, berarak-arak

Bersiul kita bersiul
Tandanya kita berkumpul
Bersorak, bertepuk, berarak-arak
Bersorak, bertepuk, berarak-arak





Daftar lagu ciptaan Ibu Soed
1.Anak Kuat
2.Berkibarlah Benderaku
3.Bendera Merah Putih
4.Burung Kutilang
5.Dengar Katak Bernyanyi
6.Desaku
7.Hai Becak
8.Himne Kemerdekaan
9.Kampung Halamanku
10Kupu-kupu yang Lucu
11Lagu Bermain
12Lagu Gembira
13Main Ular-Ularan
14Menanam Jagung
15Naik Delman
16Naik-Naik ke Puncak Gunung
17Nenek Moyang
18Pagi-pagi
19Pergi Belajar
20Tanah Airku
21Teka-Teki
22Tidur Anakku
23Tik Tik Bunyi Hujan
24Waktu Sekolah Usai
...
...
...
Kurang Lebih
480. Lagu




sumber
salimampera.multiply.com
id.wikipedia.org
anakbahagia.com

Wednesday, November 9, 2011

BUKAN SEKEDAR MAKAM

JAKARTA TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA





YOGYAKARTA TAMAN MAKAM PAHLAWAN KUSUMA NEGARA



BOGOR TAMAN MAKAM PAHLAWAN DREDED




SURABAYA TAMAN MAKAM PAHLAWAN SEPULUH NOPEMBER



BALI TAMAN MAAM PAHLAWAN MARGARANA




BANDUNG TAMAN MAKAM PAHLAWAN CIKUTRA






Ultimatum 10 November 1945




Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.

Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.

Bung Tomo di Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.[5]

Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.

Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.

Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. [2]. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. [3] Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.